tagline

Ikan Piranha Dan Buaya

Suatu ketika ada seorang turis yang berkunjung ke Sungai Amazon dan bertanya kepada seorang anak yang sedang memancing di tepi sungai tersebut.

 

  • Turis: “Hey nak, di sungai ini tidak ada ikan Piranhanya kan?!”
  • Anak: “Tentu, Tuan!”

 

Karena tidak begitu yakin dengan perkataan si anak, maka Turis tersebut penasaran dan ingin langsung membuktikan sendiri dengan melompat masuk ke sungai tersebut.

 

  • Turis: (langsung meloncat ke sungai, byurrrr)... “Wah, betul katamu nak, tidak ada piranha disini!”
  • Anak: (Dengan santai) “Tentu saja Tuan, sebab ikan piranhanya pada takut sama buaya- buaya disitu!” (Sambil menunjuk sekumpulan buaya-buaya ganas didekat turis tersebut).

 

Kisah humor diatas bukan kejadian sebenarnya. Pada kenyataannya Ikan Piranha tidak takut oleh Buaya, dan begitu juga sebaliknya, mereka hidup rukun di sungai Amazon, hehehe.. Namun, ada pelajaran penting yang perlu kita pikirkan secara mendalam tentang humor yang kelihatannya terkesan berlebihan, tapi sejatinya punya makna yang luarbiasa.

Kita sering melakukan tindakan-tindakan sembrono yang dapat membahayakan hidup kita seperti kisah Turis diatas. Kita bahkan menggampangkan bahaya kecil ‘piranha’, sedangkan kita lupa ada bahaya lebih besar yang lebih mengancam kehidupan kita.

 

Alpha Media

 

Kita juga terkadang over-confidence dapat mengatasi masalah yang terlihat kecil tanpa memastikan terlebih dahulu kedalaman dan keluasan ‘sungai masalah’ secara menyeluruh. Kepercayaan diri sangat penting dalam kita mengambil sebuah keputusan, namun kepercayaan diri tersebut harus didasari dengan pertimbangan yang matang dan analisa yang tepat sebelum mengambil keputusan. Jangan sampai karena kita mengabaikan hal-hal kecil dan sepele disekitar kita sehingga keputusan tersebut menjadi bumerang buat kita sendiri.

 

Tahukah Anda, bahwa ternyata salah satu penyebab tenggelamnya Kapal Titanic yang dijuluki ‘unsinkable’ (tidak dapat tenggelam) di tahun 1912 dikarenakan kunci loker tempat penyimpanan teropong terbawa oleh David Blair, seorang pejabat kapal kelas 2 yang diganti sebelum kapal hendak berangkat. Akibatnya loker tersebut tidak bisa dibuka dan terpaksa awak kapal yang menggantikan David Blair harus mengawasi situasi di laut hanya dengan menggunakan mata telanjang! hingga tidak mampu mengidentifikasi gunung es yang ada di depannya. Penelitian pun juga mengungkapkan sebelum Titanic menabrak gunung es dan tenggelam, beberapa saat sebelumnya Senior Radio Operator yang bernama Jack Phillips mendapatkan pesan yang menggunakan sandi morse. Phillips sudah mendapatkan peringatan dari sebuah stasiun pengintaian di Cape Race, Newfoundland, bahwa telah ada gunung besar yang menghadang jalur Titanic. Dikarenakan Phillips menganggap pesan tersebut tidaklah terlalu penting dan berbahaya, maka dia tidak menyampaikannya ke kapten kapal, Edward J. Smith.

 

Hari ini mari kita ambil waktu sejenak berpikir apakah kita sudah mengambil keputusan dengan mempertimbangkan segala aspek dengan hati-hati, teliti dan bijaksana? Salam Sukses!

 

“Jangan meremehkan hal kecil. Sikap kita terhadap hal kecil akan mampu menghasilkan

perbedaan yang besar”
YSF (09/09/17)

“Jangan meremehkan hal kecil. Sikap kita terhadap hal kecil akan mampu menghasilkan perbedaan yang besar” YSF (09/09/17)

Yusuf Adi Pura
Direktur