Pelajaran terbaik selalu berasal dari pengalaman hidup. Setiap orang bisa belajar dan mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber, apalagi sekarang sudah zamannya internet dan teknologi. Informasi dari berbeda benua pun bisa kita ketahui hanya dengan membuka layar handphone. Tetapi tetap saja, pengalaman pribadi adalah guru terbaik yang membuat kita memahami sesuatu, bukan hanya mengetahui sesuatu.
Pengalaman pribadi yang sederhana sekalipun ternyata dapat memberikan pelajaran yang sungguh mendalam. Mungkin itu salah satu cara Tuhan yang unik untuk membuat manusia sadar dan paham. Seperti halnya pengalaman saat mobil yang saya kendarai tiba-tiba mengalami ban bocor di tengah-tengah jalan tol. Saat itu saya tengah perjalanan dari Bandung menuju ke Jakarta, di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba saya dan beberapa partner kerja saya di dalam mobil merasakan bunyi aneh. Dan sahabat saya yang kendalikan kemudi juga bergumam, “kayaknya ini ban bocor deh..” Setelah itu kami menepi dan berhenti di tepi jalan dan segera melihat kondisi ban mobilnya.
Dan…tepat seperti perkiraan kami, bahwa ban kiri depan mobil yang kami kendarai bocor!Kemudian dengan segala jerih payah di tengah siang bolong yang panas membara kami saling bahu-membahu untuk membereskan masalah. Singkat cerita, setelah sekitar 1 jam kami berusaha akhirnya masalah pun selesai. Tetapi masalah kali ini menyisakan banyak “kotoran”. Tangan kami kotor karena beberapa kali memegang ban mobil, baju kami juga kotor karena penuh dengan keringat sehabis menjadi montir sesaat dan celana kami pun juga kotor karena kami sempat duduk di jalanan bahkan tengkurap dan tiduran.
Awalnya saya berpikir hari tersebut adalah yang sangat sial, karena hari itu hari Minggu, seharusnya ini waktunya kami bisa bersantai-santai dan menikmati perjalanan yang menyenangkan.Tetapi kami malah kerja sampingan jadi montir dan harus memperbaiki ban bocor di siang bolong yang sangat panas. Dan, sekali lagi. Pengalaman membuat saya belajar sesuatu. Dari insiden ban bocor ini ternyata ada beberapa hal yang patut kita semua renungkan.
Pertama, bahwa setiap hari, kita sebenarnya memiliki banyak alasan dan pilihan untuk mengeluh tentang masalah hidup. Tetapi ingat, bahwa setiap hari juga kita punya banyak alasan dan pilihan untuk bersyukur tentang indahnya hidup. Saya sempat mengeluh bahwa di siang hari yang panas mengapa harus mobil kami yang ban’nya bocor. Tetapi di saat yang bersamaan saya pun bersyukur bahwa hanya 1 ban saja yang bocor. Coba ada 2 atau 3 bahkan semua ban bocor. Bisa-bisa saya akan bermalam di pinggir jalan! Dan saya bersyukur dengan adanya ban bocor ini saya menjadi tahu bagaimana menjaga dan merawat kondisi mobil supaya ke depannya tidak terulang kejadian yang sama.
Kedua, dalam hidup manusia selalu ada yang namanya masalah. Selama anda ingin bertumbuh, ingin naik level, ingin sesuatu yang lebih (ingin naik gaji, dsb) pasti akan ada yang namanya masalah. Kecuali anda tidak ingin ada apa2 terjadi dalam hidup anda. Dan itu artinya anda sama dengan orang mati, feel nothing, do nothing, and think nothing. Tetapi saya sadar bahwa tidak ada cara instan untuk menyelesaikan masalah, anda harus mau sedikit “kotor” jika anda ingin masalah terselesaikan dengan baik, anda harus mau sedikit “berkeringat” jika masalah mau diselesaikan dengan solusi paling efektif.Jika kita tidak bisa jadi eksekutornya atau pemainnya paling tidak ada usaha untuk berikan ide. Yahh..Setidaknya anda melakukan sesuatu dan mengusahakan sesuatu.
Ketiga, jangan pernah remehkan hal kecil yang terjadi dalam hidup kita! Lubang kecil di salah satu sisi ban mobil lama-kelamaan ternyata akan merusaha seluruh sisi ban. Kerusakan satu ban saja ternyata membuat saya harus berhenti di pinggir jalan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ingatlah lagi bahwa seringkali manusia tersandung dan terjatuh bukan karena lubang yang besar, tetapi justru karena lubang yang kecil. Semua kepercayaan besar selalu datang dari kepercayaan kecil. Tanggung jawab besar selalu datang dari tangung jawab kecil. Dan berkat besar juga selalu datang dari berkat yang kecil. Hargailah hal kecil dalam setiap hidup kita, karena mungkin itu akan membawamu naik lebih tinggi.
Keempat,saya mulai sadar bahwa tidak ada yang namanya untung atau sial, yang ada hanyalah yakin atau menyerah. Mereka yang sial adalah mereka yang memiliki masalah tetapi selalu mengeluhkan masalahnya, tidak mau berusaha lebih banyak dan memutuskan untuk mundur. Sehingga orang-orang seperti ini pada masa depannya akan berkata, nasibku memang sial dan tidak bisa sukses seperti orang lain. Tetapi mereka yang untung adalah mereka yang juga memiliki masalah, tetapi selalu yakin dan pantang menyerah untuk mencari solusi, selalu belajar dari kesalahan dan membuat perencanaan ke depan, serta memutuskan untuk terus maju walaupun ada resiko yang dihadapi. Sehingga orang-orang seperti ini pada masa depannya akan berkata betapa beruntungnya memiliki berkat yang melimpah dan hidup yang bahagia.
Pada akhirnya, jika anda masih bisa membaca tulisan ini. Artinya anda semua belum terlambat untuk membuat pilihan. Pertanyaan besarnya adalah : Apakah di masa depan nanti anda adalah orang yang berkata, “Betapa sialnya hidupku!” atau orang yang berkata, “Luar biasa beruntungnya hidupku!”. Andalah yang memutuskan…sampai jumpa di kemudian hari. SALAM SUKSES!